ANALISIS DATA : Informasi Digital

 





Pada pembahasan analisa digital kita akan mencari tahu tentang sebuah informasi digital. Konsep informasi digital bisa memiliki arti yang berbeda tergantung pada konteksnya. Saat ini sangat banyak informasi yang memproduksi data bahkan sebaliknya terdapat beberapa perangkat yang membutuhkan data untuk diolah dan dijadikan informasi. Untuk memperoleh data, kita bisa mengacu pada Internet, Media Sosial dan Komunikasi.


Informasi Digital 



1. PENGERTIAN 

Perlu diketahui bahwa informasi digital tidak hanya dideskripsikan pada kata-kata dan angka.Apapun yang dapat dilihat atau didengar dapat dijadikan media digital, sehingga informasi ini dapat mencangkup musik, gambar atau foto karya seni. Ciri-ciri yang perlu diperhatikan dari informasi digital adalah sebagai berikut: 

a. Dapat diproduksi ulang 
: Objek informasi digital dapat disalin beberapa kali yang mana tanpa kehilangan atau mengurangi struktur atau kualitas informasi. 

b. Mudah dibagikan 
: Di dunia nyata, menyiarkan informasi memiliki biaya yang mahal dan memerlukan sarana dan komitmen tertentu. Sementara teknologi seperti emal dan situs web memungkinkan penyiaran ke banyak orang dengan sangat mudah dan biaya yang tidak terlalu mahal. 

c. Fleksibel
: Berbagai jenis informasi yang berbeda dapat dipresentasikan secara digital seperti gambar, film, text atau suara. Informasi digital bahkan dapat digunakan untuk mengontrol pergerakan di dunia fisik melalui akuator yang dikontrol secara digital. 

d. Mudah dimodifikasi
: Informasi digital dapat dengan mudah dimanipulasi. Sebagai contoh dengan mengubah warna rambut dari hitam menjadi putih, menambahkan nada ke komposisi musik, atau menghapus dan menambahkan teks ke dokumen. 



2. IDENTIFIKASI INFORMASI DIGITAL 

Penting bagi kita untuk mengetahui informasi digital, kita bisa melakukan identifikasi dari berbagai macam platform untuk mencari kebenaran atau validnya sebuah informasi yang diterima. Berikut ini adalah macam-macam platform yang perlu kita ketahui dan cara melakukan identifikasi informasi tersebut. 

a. Pesan Elektronik (e-mail) 

Pesan yang masuk ke kotak e-mail secara tidak diundang dan tidak diketahui secara pasti pengirimnya perlu diidentifikasi agar terhindar dari bahayanya. Jenis-jenis spam e-mail yang dapat diidentifikasi:

1) Email Promosi 
Normalnya, pesan promosi yang masuk ke kotak email sudah melewati persetujuan terlebih dahulu. Contohnya, sebelumnya penerima telah bersedia memasukkan alamay email untuk berlangganan info promsi pada suatu toko online. Jika kita merasa terganggu terhadap pesan asing yang sering sekali mengirim pesan dan kita berencana untuk mematikan semua pesan informasi tersebut. Kita dapat melakukannya dengan cara menggunakan fitur Unsubscibe. 

2) Email Phising 
Phising adalah suatu tindakan penipuan dimana spammer mencoba mengelabui korban dengan pura-pura menjadi perusahaan ternama atau tokoh figur palsu yang memiliki tujuan agar korban tertarik dan menyetuj untuk memberikan iformasi pribadi tanpa kecurigaan. Biasanya, Anda akan menerima emailini dengan bahasa yang baik dan menarik sehingga Anda berfikir bahwa pesan tersebut bisa dipercayai dan ditindaklanjuti. 

Anda dapat mendeteksi email phising tersebut dengan cara memeriksa alamat emailnya, hal yang tidak bisa mereka tiru yaitu alamat emailnya. 

3) Email Penawaran Hadiah 
Penawaran Hadiah secara tiba-tiba pada media informasi digital sering kali kita menemukannya, entah melalui sebuah situs atau bahkan pesan langsung melalui email pribadi yang miliki. Biasanya email ini dikirim dengan judul pesan "Selamat! Anda telah mendapatkan hadiah....!" 

Sementara kita merasa bahwa sebelumnya kita tidak pernah mengikuti atau berpartisipasi dalam suatu event undian hadiah atau semacamnya. 

Pesan tersebut adalah pesan yang melanggar privasi, dan email seperti ini perlu di waspadai. Jika Anda percaya dengan penawaran hadiah dari pesan tersebut dan menindaklanjutinya, maka bisa tanpa Anda sadari data pribadi Anda akan bocor dan menjadi data yang menguntungkan bagi pengirim pesan tersebut. Dan dengan informasi tersebut mampu menjadi alat bagi mereka untuk melakukan tindakan hukum. 

4) Email Penipuan Idenitas
Dalam penipuan identitas melalui email biasanya seorang Spammer akan berpur-pura menjadi sosok yang dapat dipercaya oleh korban. Kemudian, mereka akan meminta bantuan yang bersifat mendesak dengan membuka layanan donasi atau semacamnya. Sehingga dengan perasaan iba Anda turut ikut menjadi donatur dengan mengirimkan uang kepada seorang pemilik yang fiktif. 

5) Penipuan dalam bentuk Lampiran
Kita juga perlu mewaspadai sebuah email dari seorang pengirim yang kita tidak mengenalinya bahkan pada pesan tersebut melampirkan sebuah dokumen dengan format apapun seperti doc, pdf, dll. Biasanya email tersebut memiliki ciri khas pesan yang menarik sehingga kita tertarik untuk membuka dokumen yang dikirimkan. Perlu diketahui bahwa ketika Anda mengunduh dan membuka file tersebut tanpa rasacuriga maka akan ada kesempatan bahwa pada lampiran tersebut memiliki malware yang berbahaya pada data dan perangkat lunak pada komputer yang Anda gunakan. 

6) Email Spam 
Beberapa provider email besar seperti Google, OneDrive, atau email hosting memiliki keamanan yang baik, biasanya mereka memiliki fitur untuk menyaring pesan masuk yang mengindikasi bahwa pesan tersebut adalah spam. Sehingga diharapkan pemilik email tidak membuka email yang bersifat spam. Dan jangan pernah membuka pesan dari spam tanpa konfirmasi langsung terlebih dahulu dari pihak yang memang kita konfirmasi benar dan valid. 

Hal yang perlu Anda ketahui ketika membuka email tersebut adalah spammer akan tahu bahwa alamat email Anda aktif, sehingga pengirim akan mencoba terus-menerus mengirim pesan yang berbahaya. Selain itu, spammer juga dapat memantaukapan waktu yang tepat untuk mengirim pesain ke email Anda, bahkan spammer juga bisa menjual alamat email Anda yang aktif kepada para spammer yang lain. 

b. Informasi Melalui Pesan Pribadi 

1) Periksa URL atau Alamat Situs Website
Pelaku kejahatan di balik situs penipuan ini biasanya memanfaatkan SMS pemberitahuan yang berisi penawaran hadiah dengan menambahkan sebuah URL yang tertuju pada sebuah halaman situs web palsu yang hampir menyerupai keaslian pada tampilannya, sehingga Anda perlu dengan teliti memperhatikan URL atau alamat situs web tersebut. 

Biasanya, pelaku akan menghilangkan satu huruf atau mengganti huruf yang lain agar pengguna terkecoh. Website penipuan juga biasanya menggunakan alamat yang dipendekan namun setelah di akses ternyata menuju ke link dengan domain gratisan. 

2) Baca Sebelum Interaksi
Jika berencana untuk membeli sesuatu dari situs web, aplikasi belanja online atau akun salah satu pengguna sosial media. Anda perlu memastikan terlebih dahulu dengan membaca detailnya dengan benar sebelummelakukan pembelian. Penggunaan bahasa yang buruk adalah salah satu tanda penipuan. 

Anda juga bisa mencari nama perusahaan terkait secara manual menggunakan mesin pencarian seperti Google, Bing, Ask, dll. Jika ditemukan situs web tersebut otentik atau asli, situs web tersebut akan muncul palin atas pencarian sementara pada situs atau perusahaan penipu tidak akan memiliki banyak jejak digital bahkan tidak muncul di mesin pencarian. 

3) Informasi Multimedia
Hati-hati dengan judul yang Provokatif dan perhatikan dari mana kabar yang didapatkan. Sebaiknya Anda jangan terlalu mudah cepat percaya dengan informasi yang berasal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat. 

Untuk informasi multimedia yang Anda dapatkan melalui situs web atau mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs yang dimaksud. Pastikan jika pada situs tersebut terverifikasi sebagai institusi resmi, namun ternyata menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan.

3. KEAMANAN INFORMASI DIGITAL 

Keamanan informasi, terkadang disingkat menjadi infosec adalah praktik melindungi informasi dengan mengurangi resiko informasi. Hal ini biasanya melibatkan pencegahan atau pengurangan kemungkinan pihak asing yang berusaha mengakses data, atau penggunaan, pengungkapan, gangguan, penghapusan, modifikasi, inspeksi, perekaman, atau devaluasi informasi yang melanggar hukum. Sementara dengan melibatkan tindakan itu dengan menguangi dampak buruk dari insiden tersebut. Informasi yang dilindungi dapat dalam bentuk apapun, misalnya elektronik atau fisik seperti dokumen penting atau bahkan beberapa pengetahuan. 

Hal ini sebagian besar dicapai melalui proses manajemen risiko yang terstruktur dengan melibatkan:
a. Melakukan identifikasi informasi dan aset terkait, potensi-potensi ancaman,  kerentanan pada data, dan dampak dari gangguan;
b. Melakukan evaluasi risiko;
c. Memutuskab bagaimana menangani kerentanan risiko yaitu dengan menghindari, mengurangi, membagi atau menerima dari informasi yang dibuat;
d. Merancang kontrol keamanan informasi yang sesuai dan menerapkannya;
e. Memantau kegiatan, membuat struktur keamanan informasi yang diperlukan untuk mengatasi setiap masalah, perubahan, dan peluang peningkatan ancaman dari asing. 

Untuk menstandarisasi aturan ini, kita memperlukan kolaborasi dengan akademis dan profesional yang menawarkan terkait panduan, kebijakan, dan standar industri tentang kata sandi, perangkat lunak antivirus, firewall, perangkat lunak enkripsi, tanggung jawab hukum, kesadaran dan pelatihan tentang keamanan data, dan sebagainya. 

4. ANCAMAN KEAMANAN INFORMASI DIGITAL 

Ancaman dapat berupa apa saja yang dapat memanfaatkan kerentanan untuk membongkar keamanan dan biasanya mampu mengubah, menghapus, merusak informasi-informasi pribadi atau organisasi. Serangan pada perangkat lunak adalah teridentifikasinya dari Virus, Worms, Trojan Horses, dll. Mereka ini adalah perangkat lunak berbahaya yang meskipun memiliki perilaku yang berbeda namun mampu merusak perangkat lunak yang kita miliki. 

Ancaman-ancaman pada keamanan informasi pribadi atau organisasi ini adalah sebagai berikut:

a. Malware, adalah perangkat lunak yang sengaja dirancang untuk menyebabkan kerusakan pada komputer, server, pengguna, atau jaringan komputer. Namun tidak semata-mata kendala pada perangkat lunak dikarenakan malware, memerlukan identifikasi apakah kendala tersebut adalah malware atau sebuah bug pada perangkat lunak. Berbagai jenis malware termasuk virus komputer,worms, trojan horses, ransomware, spyware, adware,rogue software, wiper and scareware. 

b. Pencurian Kekayaan Intelektual, dilakukan oleh orang lain dengan melangar hak cipta dari informasi yang berlisensi, bahkan berani mengklaim hak milik. Sering kita melihat konten video atau gambar dari pemilik untuk mendapatkan keuntungan. Hal ini sudah melangar hak cipta dan dapat ditindaklanjuti oleh hukum. 

c. Pencuri Identitas, adalah tindakan orang lain yang berusaha untuk mendapatkan informasi pribadi seseorang atau untuk mengakses informasi penting yang dimiliki seperti mengakses komputer pribadi atau akun media sosial dengan masuk ke akun taergetnya. 

d. Sabotase Situs Web, sebuah situs yang dimiliki oleh seseorang atau organisasi dimana terdapat pihak asing yang disebut sebagai peretas (hacker) yang berupaya untuk mengambil data pusat, memodifikasi, bahkan menghancurkan situs web targetnya. Hal ini biasanya dilakukan agar penggemar atau pelanggan dari situs web tersebut menjadi hilang kepercayaan. 

e. Pemerasan Informasi, adalah tindakan orang lain yang berusaha mendapatkan informasi dari target kemudian disegel atau dikunci, sehingga pemiliknya tidak dapat membukanya. Kemudian untuk mendapatkan keuntungan pemilik dimintauntuk membayar agar kunci tersebut kembali dibuka.


5. KELEMAHAN INFORMASI DIGITAL


a. Keamanan Data 
Tidak menutup kemungkinan bahwa ketika kita membuat informasi digital tentunya akan disimpan secara digital pula, sehingga data yang kita miliki jika kita lengah atau jika sebuah organisasi memiliki sistem jaringan yang lemah maka kebocoran data akan berotensi terjadi. 

b. Kejahatan dan Terorisme
Internet adalah wilayah yang rentan bagi kekuatan jahat untuk beroperasi, berkat sifat internasionalnya, skalanya yang begitu luas, dan menjadi relatif untuk dapat dinikmati pengunanya. 
Contohnya: 
1) Teroris menggunakan media sosial untuk mempromosikan diri mereka sendiri dan mendorong orang lain dengan menghasut agar mengikutinya;
2) Pengedar narkoba menggunakan deep web untuk berdagang.

c. Masalah Privasi 
Menjadi jauh lebih sulit untuk memiliki privasi pribadi di dunia digital dan itu sangat rentan akan bahaya data pribadi Anda ketika dicuri bahkan dijual. Misalnya, setiap orang memiliki kemampuan untuk mengamil foto dan rekaman video di ponsel mereka, lalu memposting ulang secara online.

d. Pemutusan Hubungan Sosial
Terdapat kecenderungan yang meningkat bafi seseorang untuk bersosialisasi dan berkomunikasi melalui perangkat digital daripada melalui kont
ak kehidupan nyata. Ini dapat dengan mudah menyebabkan putusnya hubungan dan terisolasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa kurangnya kontak kehidupan nyata menyebabkan depresi dan bentuk lain dari penyakit mental pada banyak orang. 

e. Plagiarisme dan Hak Cipta
Plagiarisme adalah kegiatan dalam menyajikan karya atau ide orang lain sebagai milik sendiri, dengan atau tanpa persetujuan pencipta atau creator, dengan memasukkannya ke dalam karya Anda tanpa pengakuan penuh. Cara terbaik untuk menghindari plagiarisme adalah dengan mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip praktik akademik yang baik. 

f. Ketergantungan yang Berlebihan 
Ketergantungan pada ponsel, komputer, dan gadget digital lainnya telah menjadi hal biasa bahkan menjadi rutinitas harian dan melupakan kegiatan lainnya. Banyak orang memiliki semua informasi kontak, foto, teks, dan informasi pribadi lainnya di ponsel mereka. Jika mereka kehilangannya, atau gadgetnya rusak atau kehabisan daya, maka bisa jadi orang tersebut merasa gelisah, bahkan berani melakukan tindakan kriminal. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mana Favoritemu? Ini Dia Macam-Macam Sambal Khas Indonesia